Lalu Moh. Puguh Darmawan, S.S.T (TD)
MATARAM, beritadepan.com – Pasca diberlakukan pembatasan pintu masuk Provinsi NTB oleh Pemerintah Provinsi, akses keluar masuk ke NTB melalui jalur pelabuhan menjadi diperketat. Hal ini dilakukan guna menekan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus covid 19.
Salah satu institusi yang memiliki peranan penting dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Provinsi yang berkoordinasi dengan institusi TNI POLRI dan juga KKP.
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang diberi Nama TIM Bawah Kendali Operasi (BKO) DISHUB NTB dalam Penanggulangan Covid-19 yang fungsinya
melakukan pengawasan terhadap akses keluar masuk NTB, baik di bandara, pelabuhan dan juga terminal.
TIM BKO DISHUB tersebut, dalam melaksanakan tugasnya diberikan beberapa kewenangan diantaranya:
- Melakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang
- Meminta penumpang mengisi kartu Healt Alert Card (HAC) atau biasa disebut dengan kartu kewaspadaan kesehatan.
- Memberikan kartu isolasi mandiri kepada seluruh penumpang yang baru datang dari luar daerah.
Melihat begitu luas tugas dari DISHUB tersebut, maka akan terbayang begitu beratnya tugas TIM BKO DISHUB NTB, mengingat selain harus menjaga masyarakat NTB namun pada saat yang sama juga harus menjaga diri sendiri dari penularan Covid 19.
Salah seorang anggota TIM BKO DISHUB NTB tersebut Lalu Moh. Puguh Darmawan, S.S.T (TD) mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas ini kami sudah tidak memikirkan resiko apapun yang akan terjadi, karena tugas saat ini adalah tugas kemanusiaan yang mendorong kami untuk bekerja dengan sepenuh hati demi memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat.
Pria kelahiran Selong Lombok Timur tanggal 8 Agustus 1996 ini, oleh pimpinannya diberikan kepercayaan untuk menjaga pintu masuk utama NTB yaitu di pelabuhan Lembar. Ia bersama sama dengan rekan sejawatnya serta para senior tampak tidak mengenal lelah dalam melaksanakan tugasnya tersebut. Hujan, Panas terik matahari, siang dan malam mereka lalui dengan ikhlas melayani arus keluar masuk manusia dari berbagai daerah termasuk juga melayani orang orang dari daerah yang terdampak covid 19. Hal ini semata-mata didasarkan pada jiwa, perasaan, keinsyafan serta keyakinan yang tulus terhadap pengabdian kepada bangsa dan negara Sekaligus proteksi terhadap jaminan kesehatan masyarakat NTB, ujar Lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) tahun 2018, angkatan XXXVI ini.
Sebagai manusia biasa, rasa takut dan waswas tentu ada, apalagi saat pulang ke rumah bertemu keluarga setelah tugas selesai dilaksanakan. Namun semua itu ia kesampingkan demi pengabdian kepada kemanusiaan, tutur lelaki yang tinggal di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela.
Ia berdoa semoga pandemi covid 19 ini segera berakhir, dan berharap agar masyarakat tetap mematuhi apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik itu himbauan, instruksi, larangan maupun kebijakan lainnya, karena menurutnya semua ikhtiar yang dilakukan pemerintah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. (alf)